Awal 2016 Jembatan ATJ Bisa Dilintasi

SENDAWAR – Penyelesaian pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) di Kecamatan Melak, Kutai Barat (Kubar), ditargetkan awal 2016. Molor dari target, setelah ada perubahan desain pada sisi jembatan karena adanya pergerakan tanah di Melak Seberang.

Perubahan desain melibatkan ahli konstruksi dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Pembangunan jembatan diperlukan teknologi tinggi, sehingga harus berhati-hati. “Untuk apa buru-buru malah konstruksinya mengkhawatirkan. Dasar itulah harus diperhitungkan, sehingga penyelesaiannya sedikit mundur,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kubar Asrani, beberapa hari lalu.

Seperti diketahui, penyelesaian Jembatan ATJ yang dikerjakan PT Waskita Karya senilai Rp 300 miliar, pada Oktober 2015. Kemudian, diundur akhir tahun. Akibat pergerakan tanah sayap jembatan itulah, belum bisa diselesaikan dengan cepat.

 Asrani mengatakan, Jembatan ATJ dengan bentang 680 meter, terdiri 340 meter bentang tengah ditambah dua jalan sayap jembatan masing-masing 170 meter. Meski membentang Sungai Mahakam, telah aman bagi kapal motor yang akan melintas di bawahnya. Meski penyelesaian jembatan molor namun kekuatannya tidak meragukan. Diharapkan bisa bertahan ratusan tahun
 

Proyek Jembatan ATJ

Jembatan ATJ memperpendek jarak Kubar-Samarinda. Melalui jembatan di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara. Selisihnya sekitar 70 kilometer dari jalan trans Kalimantan. Selain itu, juga memecah isolasi puluhan perkampungan di Kecamatan Mook Manaar Bulatn.

“Kami berharap, dengan cepatnya penyelesaian Jembatan ATJ, mempermudah lalu lintas bagi warga,” kata warga Kecamatan Mook Manaar Bulatn. Di sisi lain, tidak lagi mengeluarkan biaya feri penyeberangan. “Kami ke ibu kota kabupaten jadi lancar juga,” katanya.

Sumber : Kaltim Post

Tweet

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.